Ada seorang petani tua di Arizona yang
mempunyai ladang yang paling baik di area tersebut. Semua orang berkata hasil
ladangnya yang terbaik dan banyak orang yang datang dari berbagai daerah untuk
membeli hasil ladangnya. Kapanpun orang-orang bertanya padanya bagaimana ia
dapat menumbuhkan hasil ladang yang begitu baik, petani tua itu menjawab
semuanya berkat orang-orangan sawahnya.
“Aku harus berterimakasih pada
orang-orangan sawahku,” kata petani. “Ia membuat gagak atau serangga atau
binatang kecil memakan hasil ladangku.”
Petani tua itu membuat orang-orangan sawah
itu sendiri dan orang-orangan sawah itu sangat menyeramkan. Ia menghabiskan
waktu berbulan-bulan membuatnya seseram mungkin. Ia tahu betapa pentingnya
untuk menjauhkan binatang-binatang kecil dari ladangnya. Jadi ia memberi
orang-orangan sawah itu tangan sepanjang 6 kaki dan kaki yang besar dan panjang
yang membuatnya setinggi pohon.
Tetapi hal yang paling mengerikan dari
orang-orangan sawah ini adalah kepalanya. Petani ini mengukir sendiri dari buah
labu besar. Ia menghabiskan beberapa malam untuk menyempurnakan kepalanya.
Wajah orang-orangan sawah ini sangat fantastis dan jelek sehingga petani tua
ini terkadang takut utnuk memandangnya. Tetapi ia sangat efektif, menakuti
setiap tikus dan burung yang mendekat.
Ladang sebelahnya dimiliki oleh dua orang
pria muda kakak beradik bernama Josh dan Harold. Mereka malas dan tidak pernah
bekerja keras di ladang sehingga hasil ladangnya buruk. Mereka iri kepada
kesuksesan petani tua dan merencanakan sesuatu terhadapnya. Jika mereka bisa
membuat petani ini bangkrut, maka ia dapat mengambil alih ladangnya dan
menghasilkan banyak uang.
Suatu malam, kakak beradik itu menyelinap
ke ladang petani tua. Mereka mencuri orang-orangan sawah yang disangat
disayangi oleh petani tua dan membawanya pulang ke rumah mereka, mereka
menyembunyikannya di lemari tua sehingga tidak akan ada orang yang
menemukannya.
Keesokan harinya, petani bangun dan
menyadari bahwa orang-orangan sawahnya menghilang dan semua hasil ladangnya
dimakan oleh tikus dan burung gagak. Ia jatuh terduduk dan menangis, menyadari
bahwa sebentar lagi bisnisnya akan bangkrut. Sementara itu kakak beradik Josh
dan Harold mengawasi dari rumah mereka dan tidak bisa berhenti tertawa ketika
melihat tangisan putus asa dari petani tua itu.
Mendengar suara tertawa, petani tua datang
ke tetangganya dan bertanya kepada mereka apakah mereka tahu dimana
orang-orangan sawahnya. Kakak beradik itu berkata bahwa ia tidak tahu dimana
orang-orangan sawahnya.
“Tetapi kau tahu aku akan bangkrut dan aku
harus menjual ladangku jika aku tidak bisa menemukan orang-orangan sawahku,”
kata petani itu.
Josh hanya tertawa dan berkata, “Malang
sekali, yak an?”
“Kasihan sekali,” ejek Harold.
Petani tua itu berjalan pelan ke rumahnya,
kepalanya tertunduk dalam kekalahan dan depresi.
Malam itu, Josh dan Harold tidak bisa
tidur. Bukan karena mereka merasa menyesal, tetapi karena mereka tidak dapat
menghilangkan pikiran tentang wajah orang-orangan sawah yang mengerikan. Mereka
berpikir bahwa mereka tidak akan bisa tidur selama kepala labu jelek itu masih
dirumahnya. Jadi mereka bangun dan menyeret orang-orangan sawah itu dari
lemari.
Harold mengambil tongkat baseball dan
memukul kepala orang-orangan sawah itu sampai hancur. Kakak beradik itu
membersihkan pecahannya dan membuangnya ke tempat sampah. Ketika mereka kembali
ke tempat tidur mereka, mereka segera tertidur.
Setelah lewat tengah malam, Josh dan Harold
terbangun karena suara menggaruk dan mencakar di kamar tidur mereka.
“Kau lupa mengeluarkan anjing?” Tanya
Harold setengah sadar.
“K..Ki.. ki…kita tidka punya anjing,” jawab
Josh.
Tiba-tiba pintu kamar mereka terjeblak
terbuka dan sebuah tangan kurus masuk ke kamar mereka. Kemudian tangan kedua masuk,
diiringi dengan kaki kurus yang panjang. Kakak beradik ini terdiam ketakutan
dan hanya melihat ngeri ke orang-orangan sawah itu.
Harold merasa tangan kurus itu menggenggam
mata kakinya dan ia berteriak keras. Ia memohon kepada saudaranya Josh untuk menolongnya.
Tetapi Josh sudah kabur. Lari terbirit-birit, ia turun ke koridor depan,
menabrak pintu depan dan keluar ke jalan.
Ia berlari secepat ia bisa, menarik dan
membuang napas dan berteriak sampai suaranya habis. Ketika melewati rumah
tetangganya, ia melihat petani tua itu berdiri di gerbang rumahnya. Dengan
cahaya bulan, ia dapat melihat petani itu hanya memandanginya dengan senyum
aneh diwajahnya.
Josh tetap berlari, kaki telanjangnya
berlari di tanah kasar. Ia melihat kebelakang dan melihat orang-orangan sawah
itu berlari dekat di belakangnya. Ia semakin dekat dan semakin dekat. Dan bukan
hanya itu saja yang ia lihat. Ia menyadari bahwa orang-orangan sawah itu punya
kepala baru. Dan kepala itu sepertinya punya Harold.
Translated and retold by : Sella Chang
Source : scaryforkids.com
0 comments:
Post a Comment