CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sunday, 4 August 2013

Child's Eyes





Melihat dengan mata seorang anak, dunia menjadi berbeda. Semua anak mempunyai ketakutan terhadap sesuatu yang bersembunyi di bawah tempat tidurnya. Mereka takut dengan apa yang bersembunyi di lemari atau mengintip mereka dari celah pintu.

Seorang dokter akan memberitahumu bahwa anak-anak lebih cerdik dari orang dewasa. Mata mereka dapat melihat sesuatu yang orang dewasa tak dapat lihat. Ketika kau tumbuh dewasa, kau akan buta terhadap bahaya yang merangkak dan merayap di kegelapan. Anak-anak dapat melihat apa yang sebenarnya ada disitu. Mereka melihat monster.

Jika kau melihat, satu malam saja, menggunakan mata anak-anak, kau akan tahu ketakutan yang sebenarnya. Jika kau bisa melihatnya sesuatu samar-samar pada masa kecilmu, bayangkan betapa menakutkannya. Dapatkah kau mengingatnya ketika kau tidak bisa tidur, bersembunyi di bawah selimut, gemetar dan menggigil di kegelapan, takut untuk bergerak, takut untuk menimbulkan suara, takut untuk bernapas?

Malam-malam itulah yang para orang dewasa lupakan. Malam ketika kau menyelimuti seluruh tubuhmu dengan selimut, sehingga monster tidak bisa melihatmu. Malam ketika kau menahan napasmu, sehingga monster tidak dapat mendengarmu. Malam ketika kau berbaring sediam yang kau bisa, sehingga kau tidak mengalihkan perhatian mereka. Aku tahu kau mengingat malam-malam tersebut.

Yang dapat melindungimu hanyalah cahaya. Cahaya terang. Kau tidur dengan lampu menyala. Itu membuatmu aman, artinya mereka tidak dapat menangkapmu.

Remaja terjebak ditengah-tengah. Mereka masih dapat merasakan sesuatu di kegelapan, tetapi mereka mencoba meyakinkan diri mereka sendiri bahwa itu hanyalah imajinasi. Mereka malu tidur dengan lampu menyala. Para remaja telah lupa bahwa cahaya adalah satu-satunya yang dapat membuah mereka menjauh.

Sementara kau duduk di depan komputer, apakah kau pikir cahaya dari monitormu akan cukup untuk menjauhkan mereka?

Maaf, tidak.

Sekarang lihat di belakangmu dengan mata anak-anak dan cobalah tidak berteriak.


translated by : Sella Chang
source : scaryforkids.com 

1 comments:

Anonymous

belakangku tembok....

Post a Comment