CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, 8 August 2013

Bloody Fingers





Suatu hari seorang pria datang larut malam ke sebuah hotel untuk menyewa kamar. Manager hotel memberitahunya bahwa semua kamar sudah penuh.

“Kami hanya punya satu kamar lagi,” katanya. “Di lantai 13, tetapi kami tidak menyewakannya karena kamar itu berhantu.”

“Ku sewa,” kata pebisnis itu. “Aku tidak percaya dengan hal-hal seperti itu.”

Pebisnis itu mengambil kunci dan pergi ke kamar untuk tidur. Ketika ia mematikan lampunya dan duduk di ranjangnya, ia mendengar pintu lemari berderit terbuka. Sesosok hantu pucat keluar dari lemari dan berjalan sempoyongan, tangannya berdarah-darah.

“Jari berdarah! Jari berdarah!” erangnya.

Ketika pria ini melihatnya, ia mengambil tasnya dan lari keluar dari kamar itu, masih menggunakan piyama. Ia meninggalkan hotel larut malam.

Malam berikutnya, wanita tua datang ke hotel itu larut malam dan manager memberitahunya hal yang sama.

“Kami hanya punya satu kamar kosong, tetapi kamar itu ada di lantai 13 dan kami tidak menyewakannya karena kamar itu berhantu.”

“Nak, aku sudah pernah melihat hal seperti itu di hidupku,” katanya. “Percayalah, hal tersebut tidak akan mengganguku.”

Ketika ia mematikan lampu dan pergi tidur, pintu lemari terbuka dan sosok hantu keluar. Jarinya berdarah-darah sampai ke lantai.

“Jari berdarah! Jari berdarah!” erangnya.

Wanita tua itu berteriak dan berlari secepat yang ia bisa.

Satu minggu kemudian, seorang remaja datang ke hotel tersebut larut malam. Ia juga menyewa kamar berhantu itu, mengabaikan peringatan manager itu. Ia membayar kamarnya, mengambil kunci dan pergi ke kamarnya. Setelah ia membereskan tasnya, ia mengeluarkan gitarnya dan mulai bermain. Kemudian pintu lemari terbuka dan hantu itu keluar. Sama seperti sebelumnya, jarinya berdarah, darahnya membasahi karpet dan mengerang, “Jari berdarah! Jari berdarah!”

Remaja ini tidak mempedulikannya dan tetap memainkan gitarnya. Hantu tersebut tetap mengerang, dan jarinya terus mengeluarkan darah. Akhirnya remaja ini berhenti bermain gitar. Ia memandang lurus ke arah hantu tersebut dan berkata, “Diamlah dan ambil plester sendiri!”


translated and retold by : Sella Chang
source : scaryforkids.com

1 comments:

Anonymous

Haha yang ini lucu kak.. sumpaahhh!:D

Post a Comment