Ada seorang wanita
yang membeli ular sebagai binatang peliharaannya. Ular itu adalah ular Piton
Burma sepanjang 12 kaki (3,6 meter). Ia tinggal sendiri di sebuah rumah kecil
dengna anaknya yang masih kecil dan membiarkan ularnya di sebuah tangki di
ruang keluarga.
Ular peliharaannya
mempunyai kebiasaan untuk keluar dari tangkinya. Setelah beberapa lama, wanita
ini mulai merasa bersalah karena memelihara reptil besar dirumahnya dengan
ruangan yang kecil.
Ia sering untuk
mengeluarkan ularnya dari tangkinya dan membiarkannya untuk mengelilingi
rumahnya dengan bebas. Anak lelakinya suka bermain dengan ularnya dan sering
membawanya ke halaman untuk bermain dengannya.
Suatu pagi, wanita ini
menyadari bahwa ularnya sudah berhenti makan. Tiga hari berselang dan ularnya
tetap tidak menyentuh makanannya. Wanita ini mulai khawatir ada sesuatu yang
salah dengna ularnya, sehingga ia menelpon dokter hewan.
“Apakah normal untuk
ular jika tiba-tiba ia berhenti makan?” tanyanya.
“Tergantung,” kata
dokter hewan itu. “Di alam liar, ular seringkali harus bertahan hidup selama
jangka waktu yang panjang tanpa makanan. Kadang-kadang mereka melaparkan diri
mereka sendiri untuk bersiap memakan makanan besar. Ular peliharaanmu bisa saja
bosan dengan makanan yang kau berikan padanya. Mereka suka jika makanannya
diganti terus menerus.”
Wanita ini
mendengarkan nasihat dari dokter hewan ini dan membeli jenis makanan baru untuk
hewan peliharaanya. Tetapi ularnya tetap menolak untuk memakan apapun.
Tidak lama kemudian,
wanita ini bangun di tengah malam dan melihat ularnya berada di sebelahnya. Ular
itu tidur dengan posisi terenggang lurus di tempat tidurnya. Wanita ini
berpikir bahwa ini agak aneh, ia mengangkat ularnya dan menaruhnya di
tangkinya.
Beberapa hari kemudian,
anaknya sedang bermain dengan ularnya di halaman. Wanita ini sedang mencuci
piring di di dapur ketika ia melihat ke luar jendela. Anaknya sedang berbaring
di rumput. Ularnya berbaring di sebelahnya, merenggangkan tubuhnya dan kaku
seperti papan.
Wanita ini menjadi
yakin bahwa ularnya hampir mati. Ia segera menelpon dokter hewan lagi.
“Ularku tetap tidak
mau makan” katanya.
“Aku pikir tidak ada
yang perlu dikhawatirkan,” balas dokter hewan itu. “Awasi saja ular anda dan
jika ularmu masih tidak mau makan dalam sebulan, bawa ularmu ke tempatku.”
“Ada yang lain,” kata
wanita itu. “Suatu malam, aku menemukan ularku berbaring di sebelahku. Ular itu
merenggangkan badannya lurus dan benar-benar kaku.”
“Oh, tidak!”
teriaknya. “Kau harus menyingkirkan ular itu segera. Ia harus dijinakkan.”
“Kenapa? Apa yang
salah dengan ularku?” tanyanya.
“Itu yang dilakukan
ular untuk mengukurmu,” kata dokter hewan itu.
“Mengukurku?” tanyanya
lagi.
“Ularmu sedang
mengukurmu untuk memakanmu,”jawab dokter hewan.
Wanita itu ketakutan
dan melihat ke luar jendela dan pada saat itu ia melihat kaku anaknya
menghilang ditelan masuk ke tenggorokan ular tersebut.
Translated by : Sella Chang
credit : scaryforkids.com
0 comments:
Post a Comment