CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, 11 September 2013

Clover



Akhir-akhir ini terjadi pembunuhan di sekitar rumahku. Gosipnya itu adalah perbuatan dari pembunuh berantai. Semua korbannya merupakan anak-anak dan mereka semua sekolah di sekolah yang sama.

Mereka dibunuh selang beberapa hari dari yang lainnya, dan mereka dibunuh dengan sangat kejam dan brutal. Mereka ditemukan dalam keadaan yang termutilasi sehingga tubuhnya hancur. Setiap anak dikubur dalam peti mati tertutup.

Aku mengenal orang tua salah satu korban pembunuhan dan aku menghadiri pemakamannya dan memberikan penghormatan terakhir. Pemakamannya berlangsung sangat sedih dan tragis. Banyak bunga yang ditaburkan diatas makamnya. Aku menyadari bahwa terdapat banyak sekali semanggi.

Ketika pemakaman berakhir, aku mendatangi makam korban yang lain. Aku melihat seorang wanita tua yang menaruh semanggi di atas makam mereka juga. Ia pasti sudah berumur paling tidak 80 tahun dan sepertinya ia adalah orang yang baik dan mempunyai hati yang tulus. Dengan mata sedih, ia perlahan menaruh semanggi di setiap nisan dengan senyum lembut. Kemudian ia membuat tanda salib (you know seperti orang Katolik kalo lagi berdoa), mengatupkan tangannya dan berdoa dalam hati. Aku berpikir apakah salah satu dari korban ini adalah cucunya.

Ketika wanita tua itu lewat, aku berkata dengan sopan, “Apakah kau keberatan jika aku bertanya sesuatu? Kenapa kau menaruh semanggi di semua makam?”

Wanita tua itu berhenti dan berbalik kepadaku sambil tersenyum, “Aku selalu berpikir bahwa semanggi sebagai bunga kebahagiaan,” jawabnya. “Juga membawa keberuntungan. Kau lihat, cucuku meninggal juga…”

Wajahnya berubah sedih.

“Aku turut berduka,” kataku. “Ia salah satu korban juga?”

“Itu kejadian yang berbeda,” katanya. “Terjadi di sekolah. Ia dibully untuk waktu yang lama dan suatu hari mereka sudah kelewat batas. Salah satu guru menyadari bahwa ia menghilang. Mereka menemukan cucuku di toilet sekolah. Ia gantung diri…”

Air mata mengalir di pipinya, dan ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia berbalik dan meninggalkanku.

Malam itu, aku pulang kerumah dengan rasa menyesal dan berduka untuk nenek tua yang lembut itu. Aku ingin tidur tetapi aku tidak bisa. Sesuatu menggangguku.

Aku bangun di tengah malam dan melihat arti dari bunga-bunga di kamus.

Di kamus tertulis bahwa semanggi merupakan simbol pembalasan dendam.


So, can you guess what happened??

Retold and translated by : Sella Chang

Source : scaryforkids.com

1 comments:

Anonymous

yg bunuh semua anak2 itu, nenek tua itu

Post a Comment