Akhir-akhir ini terjadi pembunuhan di sekitar rumahku. Gosipnya
itu adalah perbuatan dari pembunuh berantai. Semua korbannya merupakan
anak-anak dan mereka semua sekolah di sekolah yang sama.
Mereka dibunuh selang beberapa hari dari yang lainnya, dan
mereka dibunuh dengan sangat kejam dan brutal. Mereka ditemukan dalam keadaan
yang termutilasi sehingga tubuhnya hancur. Setiap anak dikubur dalam peti mati
tertutup.
Aku mengenal orang tua salah satu korban pembunuhan dan aku
menghadiri pemakamannya dan memberikan penghormatan terakhir. Pemakamannya berlangsung
sangat sedih dan tragis. Banyak bunga yang ditaburkan diatas makamnya. Aku menyadari
bahwa terdapat banyak sekali semanggi.
Ketika pemakaman berakhir, aku mendatangi makam korban yang
lain. Aku melihat seorang wanita tua yang menaruh semanggi di atas makam mereka
juga. Ia pasti sudah berumur paling tidak 80 tahun dan sepertinya ia adalah
orang yang baik dan mempunyai hati yang tulus. Dengan mata sedih, ia perlahan
menaruh semanggi di setiap nisan dengan senyum lembut. Kemudian ia membuat tanda
salib (you know seperti orang Katolik kalo lagi berdoa), mengatupkan tangannya
dan berdoa dalam hati. Aku berpikir apakah salah satu dari korban ini adalah
cucunya.
Ketika wanita tua itu lewat, aku berkata dengan sopan, “Apakah
kau keberatan jika aku bertanya sesuatu? Kenapa kau menaruh semanggi di semua
makam?”
Wanita tua itu berhenti dan berbalik kepadaku sambil
tersenyum, “Aku selalu berpikir bahwa semanggi sebagai bunga kebahagiaan,”
jawabnya. “Juga membawa keberuntungan. Kau lihat, cucuku meninggal juga…”
Wajahnya berubah sedih.
“Aku turut berduka,” kataku. “Ia salah satu korban juga?”
“Itu kejadian yang berbeda,” katanya. “Terjadi di sekolah. Ia
dibully untuk waktu yang lama dan suatu hari mereka sudah kelewat batas. Salah
satu guru menyadari bahwa ia menghilang. Mereka menemukan cucuku di toilet
sekolah. Ia gantung diri…”
Air mata mengalir di pipinya, dan ia tidak bisa berkata
apa-apa lagi. Ia berbalik dan meninggalkanku.
Malam itu, aku pulang kerumah dengan rasa menyesal dan
berduka untuk nenek tua yang lembut itu. Aku ingin tidur tetapi aku tidak bisa.
Sesuatu menggangguku.
Aku bangun di tengah malam dan melihat arti dari bunga-bunga
di kamus.
Di kamus tertulis bahwa semanggi merupakan simbol pembalasan
dendam.
So, can you guess what happened??
Retold and translated by : Sella Chang
Source : scaryforkids.com
1 comments:
yg bunuh semua anak2 itu, nenek tua itu
Post a Comment